Home » » Siger Tower Lampung

Siger Tower Lampung

Unknown | 3:40 PM | 0 comments

MENARA SIGER LANDMARK OF LAMPUNG

Tugu ( Menara ) Siger Lampung

Tugu Siger atau sering disebut Menara Siger adalah project idealisme dari pemerintah Propinsi Lampung yang ingin membuat identitas daerah Propinsi Lampung, seperti Menara Eiffelnya Paris, Twin Towernya Malaysia, Monasnya Jakarta dan lain sebagainya.
“Menara Siger diharapkan dapat merepresentasikan lambang dan budaya Lampung dalam bentuk konstruksi fisik yang unik,” kata Anshory Djausal, arsitek jebolan teknik sipil yang mendesign Tugu atau Menara Siger ini.
Tugu Siger ini dibangun di bukit yang berada di sebelah kiri pintu masuk Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni. Di prakarsai oleh Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. Project yang dimulai di tahun 2004 dan memakan anggaran sebesar 7,3 miliar ini belum juga diresmikan.
Apakah pembangunan Monumen seharga 7,3 miliar ciri khas Lampung ini hanya selesai sampai sebatas bangunan fisik ? Ketika kita melihat kemegahan yang ditawarkan di luar bangunan, sangat disayangkan apabila ketika kita masuk ke dalam menara ini tidak di dukung oleh nuansa kemewahan etnis yang di sajikan di dalamnya. Adalah pekerjaan besar dari orang-orang interior design yang harus menciptakan nuansa kemewahan etnis dari menara siger ini supaya dapat mengundang orang untuk mengeksplorasi daya tarik yang telah ditawarkan dari luar.
Dibandingkan dengan pembangunan mall-mall yang berskala lebih besar dengan arsitektur yang lebih kompleks tanpa meninggalkan kesan keindahannya yang dalam waktu 6-12 bulan telah selesai dan siap pakai, maka pembangunan menara siger yang terlihat lebih sederhana dengan tingkat kesulitan lebih kecil, sangat disayangkan kalau sampai tidak diresmikan yang berarti pembangunan menara ini belum selesai.
Semoga pemerintah daerah Propinsi Lampung segera menyadari dan menyelesaikan pembangunan menara yang menjadi jati diri Propinsi Lampung ini apalagi dalam menghadapi VISIT LAMPUNG.

Konsep dan Fungsi Menara Siger
Jakarta memiliki Monas, bila antar Jakarta dan Sumatera maka Monas sebagai titik nol antara Jakarta dan Sumatera. Monas sebagai icon Jakarta, Palembang dengan Jembatan Ampera, Aceh sebagai titik nol Indonesia, dan kini Lampung memiliki Icon dengan Menara Siger dan sebagai titik nol jalan lintas Sumatera.
Menara Siger merupakan Prasasti Titik Kilomer nol jalan lintas Sumatera dan menjadi penanda bahwa ini adalah pintu gerbang pulau Sumatera, tentu ini akan menjadi catatan sejarah yang telah diresmikan oleh Pemerintah Daerah Propinsi Lampung pada tanggal 29 Mei 2009. Menara Siger dengan bentuk architecture crawn yang indah berwana kuning dapat dilihat dari jauh ketika kapal akan berlabuh di pelabuhan Bakauheni baik pagi maupun malam hari dengan lampu sorot dan sekaligus dijadikan menara lampu oleh kapal – kapal yang akan merapat di pelabuhan. Di puncak menara, ada payung tiga warna (putih-kuning-merah) sebagai simbol tatanan sosial masyarakat Lampung Bila akan melintas jalan darat menuju Sumatera dari Jakarta dan sebaliknya, tentu tak seorang pun tidak melewati dan melihat Menara Siger yang kini menjadi icon Propinsi Lampung. Menara yang mengusung adat budaya Lampung dan sekaligus landmark dari kawasan Bakauheni didalamnya menara Siger terdapat bangunan utama dan terdapat Prasasti Kayu Are sebagai simbol pohon kehidupan bagi masarakat Lampung, ini membuat Menara Siger menjadi mahkota budaya kehidupan masyarakat.
Gagasan pembangunan menara Siger dilaksanakan oleh Gubernur Syachoedin ZP untuk masa bakti 2004 – 2009 dan merupakan suatu karya permanen tidak hanya berbentuk sebuah fisik bagunan tetapi tercermin mambangun budaya masyarakat dan identitas masyarakat Lampung sesuai dengan filosophi berpikir dan bertindak dengan visi dan misi untuk mewujudkan Lampung yang unggul dan bardaya saing, salah satu keunggulan digali dari aspek budaya daerah menuju masyarakat yang sejahtera yang direpresentasikan dalam bentuk bangunan berciri sangat specific Lampung dan sekaligus menjadi icon Lampung, ini merupakan suatu karya yang sangat luar biasa yang perlu mendapatkan dukungan dan sekaligus perlu dicatat dalam sebuah sejarah Lampung melainkan sejarah nasional.
Menara Siger sebagai karya besar dan sekaligus dapat menjadi representasi tonggak pembangunan menuju pembangunan dan karya yang besar bagi daerah propinsi Lampung, bila melihat menara Siger akan terbayang sebuah mahkota yang dibangun disebuah bukit dan orang sudah mennginterprestasikan bahwa bangunan tersebut mengrepresentasikan simbol budaya Lampung, dimana di atas puncak terdapat tiga buah payung berwarna putik – kuning dan merah sebagai simbol tatanan sosial masyarakat Lampung, dan di menara Siger terdapat ada tower yang dapat melihat panorama laut yang bermakna profan.
Peresmian menara Siger mengusik kembali suatu wacana kebudayaan bagi propinsi Lampung, sebuah obsesi yang besar sudah dimulai dan diwujudkan dengan diresmikan pada tanggal 30 Mei 2008 dan merupakan wujud riil oleh seorang pemimpin daerah yang ingin mengkulturasikan Lampung sehingga bumi Lampung menjadi sebuah wilayah yang hidup didalam lilitan indigenious culture.
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Bowo CarloeTemplate Copyright © 2013. Knowledge Wibowo - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger